Sabtu lalu, 28 Oktober 2023 Alumni Fakultas Kedokteran Unair secara serentak melakukan pengabdian masyarakat tentang stunting di 38 Provinsi di Indonesia. Para lulusan dokter dari angkatan senior hingga baru pun berkegiatan di daerah masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh Dokter Emil dan Djatmiko. Kendati hanya berdua, Alumni angkatan 1973 (ALFK73) ini kompak melakukan pengmas di Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kecamatan Samarinda Seberang.

“Kami mendapat mandat dan dipercaya untuk melaksanakan kegiatan ini, dengan dana yang dikumpulkan dari sumbangan teman-teman ALFK73 semua,” ujar Emil.

Kecamatan Samarinda Seberang dipilih setelah berkoordinasi dengan DKK Samarinda dan rekan -rekan nakes di puskesmas Kampung Baqa Samarinda di awal Bulan Oktober. Dari sini didapatkan data bahwa di kecamatan ini masih banyak balita yang kurang gizi-stunting.

“Menurut data lalu disetujui sebanyak 700 ibu-ibu dengan balita stunting-kurang gizi yang menjadi sasaran pemberian paket PMT,” tambahnya.

dr. Emil dan dr. Djatmiko saat memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada ibu-ibu yang memiliki balita stunting

Kegiatan pengmas dilakukan di tanggal 28 Oktober 2023 dengan 2 kegiatan utama. Pertama penyuluhan kesehatan tentang masalah stunting dan gizi buruk. Materi ini disampaikan oleh dr. Wisnu M.Sc., Sp.A.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu-ibu yang memiliki balita stunting atau gizi kurang. Total ada 66 balita penerima paket PMT.

Tak hanya orang tua dan nakes, kegiatan ini juga dihadiri oleh camat, /kepala desa dan lurah serta para kader kesehatan.

“Kami senang karena ini menunjukkan perhatian pemerintah setempat mengenai isu kesehatan yang sedang dihadapi saat ini. Semoga sedikit dari apa yang kami lakukan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih perhatian kepada asupan gizi anak sehingga stunting dapat dicegah,” tukas Djatmiko.

Penulis : dr. Emil, dr. Djatmiko
Penyunting : Ismaul Choiriyah

source
https://unair.ac.id

By masSe