Stunting dapat dicegah, salah satu kuncinya adalah nutrisi dalam 1000 hari pertama kehidupan, sejak konsepsi hingga usia dua tahun. Dalam rentang waktu tersebut, pemenuhan asupan berkualitas untuk bayi dan balita menjadi salah satu kunci. Angka pemberian ASI ekslusif di Indonesia, meskipun belum ideal, sudah merangkak naik. Namun, di sisi lain kualitas Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada bayi and balita di atas 6 bulan masih jauh dari harapan dan ini berkontribusi pada masih tingginya angka stunting di berbagai daerah.
Jakarta sebagai ibu kota yang dekat dengan pusat pemerintahan hendaknya menjadi cermin bagaimana agenda pembangunan pemerintah pusat bisa terlaksana dengan lebih baik. Namun kenyataanya, masih ada kantung – kantung di mana angka stunting di Jakarta masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, alumni FKUA 1998 wilayah Jabodetabek memilih Jakarta sebagai lokasi pengabdian masyarakat untuk cegah stunting kali ini.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian cara untuk memperingati Dies Natalis ke 69 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) dan 110 tahun Pendidikan dokter di Surabaya. Kegiatan dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2023 secara serentak di 23 Propinsi, alumni FK UNAIR melakukan pengabdian masyarakat dengan tema “FK Unair Cegah Stunting” di seluruh Indonesia.
Tema yang dipilih di Jakarta adalah “MPASI tepat, Stunting Lewat” yang bertujuan untuk menekankan pentingnya MPASI yang tepat waktu, tepat frekuensi pemberian, tepat jumlah, tepat variasi jenis bahan pangan, tepat tekstur serta zat gizinya bagi bayi dan balita untuk cegah stunting. Pengabdian masyarakat ini di lakukan di Posyandu Buah Naga, yang merupakan binaan dari Puskesmas Kelurahan Ragunan Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh total 255 peserta, termasuk 106 pasang ibu dan balita, 8 kader, pemangku kepentingan lokal baik dari tingkat RT, RW, dan kelurahan. Acara juga dihadiri oleh perwakilan dari suku dinas kesehatan Jakarta Selatan dan pihak puskesmas. Kegiatan ini juga merupakan perwujudan kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan yang memiliki kepedulian yang sama, karena kegiatan yang dilakukan alumni FKUA 1998 kali ini juga didukung oleh ibu ibu Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) di lingkungan badan diklat Kejaksaan Agung RI.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian bantuan berupa sembako dan Al Quran secara simbolis kepada pihak kelurahan serta pemuka agama. Selain itu, bagi pasangan ibu dan anak diberikan bingkisan berupa bahan MPASI yang terdiri atas 4 jenis kelompok pangan sebagai gambaran bahwa MPASI sehat dengan jenis pangan beragam tidaklah harus mahal. Bingkisan bahan MPASI yang diberikan terdiri atas telur, tempe, sayuran kaya vitamin A, sayuran lain serta susu cair full cream tanpa gula.
Ketua panitia kegiatan dr Angraeni Noviandini, SpKK, menyampaikan harapan bahwa kerjasama yang terjalin serta langkah kecil yang dilakukan kali ini dapat terus bergulir seprti bola salju, semakin besar, sehingga bersama sama kita dapat berkontribusi untuk mencegah stunting untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Tim Alumni FKUA 1998 Jabodetabek
source
https://unair.ac.id