Diabetes Mellitus (DM), atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis umumnya dikenal sebagai penyakit yang hanya diderita oleh orang tua. Namun ternyata penyakit ini juga dapat dijumpai pada usia muda, bahkan anak-anak. Angka kejadian diabetes pada anak di Indonesia naik sebanyak 70 kali lipat pada tahun 2023 dibanding tahun 2010, mencapai hingga 1645 anak. Terdapat 3jenis diabetes pada anak, yaitu antara lain: DM tipe 1, 2 dan Monogenic. Diabetes melitus tipe 1 lebih banyak dijumpai pada anak.
Akhir-akhir ini berbagai studi melaporkan peningkatan kasus DM tipe-2 pada anak. Faktor risiko yang dilaporkan antara lain obesitas, genetik, etnik, serta riwayat DM tipe-2 di keluarga. Gejala diabetes anak seringkali tidak khas, sehingga banyak pasien diabetes datang dan pertama kali terdiagnosis dalam keadaan Ketoasidosis Diabetikum (KAD)—kondisi yang ditandai dengan keadaan sesak serta kadar gula darah yang tinggi dan membahayakan nyawa.
Untuk meningkatkan pengetahuan remaja akan diabetes mellitus, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Endokrinologi RSUD Dr. Soetomo – FK UNAIR Surabaya mengadakan acara pengabdian masyrakat bagi santri Pondok Pesantren Thursina Malang pada tanggal 18 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 180 santri SMP Kelas 8 dan 9. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ustadz Rois Haqiqi M.Pd. selaku kepala sekolah SMP Thursina Malang serta Dr. dr. Nur Rochmah, Sp.A(K) selaku perwakilan dari FK UNAIR. Dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan lingkar perut kepada para santri sebelum pemberian materi. Para santri yang tergolong dalam kategori overweight dan obesitas kemudian dilakukan pemeriksaan kadar gula acak kapiler. Dari 60 santri yang diperiksa gula darah, tidak ada yang menunjukkan kadar gula darah acak yang tinggi.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi tentang diabetes mellitus pada remaja oleh dr. Rayi Kurnia Perwitasari, Sp.A., M.Ked.Klin dan sesi tanya jawab dengan 3 pakar endokrin anak (Dr. dr. Nur Rochmah, Sp.A(K), dr. Yuni Hisbiyah, Sp.A, MMRS, dan dr. Rayi Kurnia Perwitasari, Sp.A., M.Ked.Klin). Tidak hanya teori, materi yang diberikan juga meliputi tips serta ajakan untuk melakukan gaya hidup sehat sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyakit diabetes mellitus. Para santri tampak antusias mendengarkan materi dan banyak mengajukan pertanyaan setelah materi selesai dipaparkan. Tingkat pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan dinilai menggunakan Pre-test dan Post-test yang dibagikan kepada para santri. Secara keseluruhan, terdapat peningkatan rata-rata nilai Pre-test dan Post-test yang menunjukkan meningkatnya pengetahuan para santri akan penyakit diabetes mellitus, terutama pada remaja.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan remaja akan penyakit diabetes mellitus. Para santri diharapkan dapat menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat guna mencegah penyakit diabetes mellitus baik pada masa remaja, maupun kelak nanti pada usia dewasa.
Penulis: Qorri ‘Aina
source
https://unair.ac.id