Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian akibat kanker terbanyak di Indonesia. Hal ini dikarenakan 75 persen penderitanya ditemukan pada stadium lanjut. Prihatin akan hal ini, Departemen Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menyediakan layanan pemeriksaan Pap Smear Gratis kepada 100 wanita di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.
Layanan Pap Smear gratis ini dilakukan di di RS Mawaddah Medika, Ngoro. Dokter spesialis PA FK UNAIR kompak untuk turun menangani langsung. Mereka juga dibantu oleh tenaga kesehatan (Nakes) di sana.
“Anjuran Pap Smear satu tahun sekali ini mengacu pada rekomendasi dari American Cancer Society,” ujar Ketua Panita Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA, Dr.Anny Setijo Rahaju, dr.,Sp.P.A., Subsp. U.R.L. (K) saat mengisi penyuluhan mengenai Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks kepada pasien di RS Mawaddah Medika, Mojokerto, Sabtu, 29 Juli 2023.
Pap Smear merupakan prosedur diagnosa yang paling akurat untuk mendeteksi kanker serviks. Pap smear mampu mendeteksi gejala kanker serviks sejak stadium awal bahkan dalam fase pra kanker. Dengan pap smear rutin, diharapkan tanda-tanda kanker serviks ini sudah ditemukan sejak fase pra kanker.
“Sama halnya kanker lain, semakin awal diagnosa, maka semakin mudah disembuhkan. Sebaliknya, jika baru dideteksi saat stadium lanjut, maka risiko kematian juga tinggi,” paparnya.
Hal ini yang menyebabkan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia yang masih tinggi. Hal ini karena 75 persen kasusnya ditemukan dalam stadium akhir.
Angka kesakitan kanker di Indonesia pun masih cukup tinggi. Setidaknya 2 hingga 3 orang menderita kanker serviks setiap jamnya. Artinya dalam sehari setidaknya ada 20.928 kasus baru.
Kendati dianjurkan, tidak semua wanita bisa melakukan pap smear. Mereka yang sudah menikah atau yang aktif melakukan hubungan seksual saja yang dianjurkan untuk pap smear rutin satu tahun sekali. Dianjurkan bagi wanita tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apapun.
“Sementara yang belum menikah belum perlu untuk melakukan pap smear,” tambahnya.
Tak dipungkiri sebagian perempuan merasa takut atau risih karena pemeriksaan ini dilakukan di bagian vital. Namun perlu diketahui bahwa skrining ini tidak menimbulkan nyeri.
“Pemeriksaannya juga cenderung sederhana dan tidak memerlukan obat-obatan,” tambahnya.
Untuk menghindari lupa, Dokter Anny menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen spesial. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.
“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.
Penyuluhan kanker serviks ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen PA FK UNAIR tahun 2023. 100 ibu muslimat juga hadir dalam kegiatan ini. Selain mendapatkan materi, para peserta juga mendapatkan layanan pemeriksaan pap smear gratis.
Wakil Bupati Mojokerto, Shofiya Hana, Lc, yang turut hadir mengapresiasi kegiatan ini, “Ini memberikan motivasi masyarakat khususnya di Kabupaten Mojokerto untuk mawas diri dan juga peduli terhadap diri sendiri khususnya di kaum wanita,” tukasnya.
source
https://unair.ac.id